Mirror

mirror

(★) Mirror — 1st Story

Featuring 

Krystal Jung ; Kim Myungsoo ; Bae Suzy

Supported Cast

Park Jiyeon ; Jessica Jung

School Life // Tragedy // Friendship

Parents Guide (PG) // Oneshot

a story by shinleekrystalized . . .

Sakit…

Mungkin kau tak pernah tahu..

Bagaimana rasanya ditinggalkan sahabatmu sendiri..

Bagaimana rasanya dikucilkan semua orang…

Hidup menyendiri..

Terpencil..

Sungguh mengenaskan, bukan ?

Mungkin kau harus banyak belajar bersabar..

Apapun yang terjadi..

Kau harus tetap bersabar 

Walaupun kau tau, bahwa kau harus kehilangan seseorang..

Yaitu sahabatmu sendiri..

—M I R R O R—

Aku masih saja menatap sebuah cermin dihadapanku. Cermin itu memantulkan wajahku — yang terlihat murung. Cermin itu… hadiah pemberian dari Suzy saat aku berulang tahun.

Siapa Suzy ?

Kurasa, ini terlalu pahit untuk mengenangnya..

Ya, tentu saja. Dia sahabatku.. sahabat terbaikku

Aku mengambil sebuah box berwarna hitam di atas lemari pakaian yang sudah berdebu. Aku membuka box itu, mengambil beberapa album foto dan juga sebuah kertas kecil yang merupakan bagian dari buku diaryku.

Perlahan-lahan, aku menutup box tersebut dan mengamati sebuah foto—diriku di masa lalu. Di dalam foto itu terdapat wajah diriku, yang terlihat sangat buruk — bisa dibilang jelek.

Dulu, wajahku dipenuhi oleh bintik-bintik merah seperti biang keringat atau alergi dan semacamnya dan juga beberapa jerawat yang tak kunjung sembuh. Bayangkan, betapa buruknya diriku.. Kalau di ingat-ingat, masa kecilku begitu menyedihkan. Pedih rasanya membayangkan diriku yang selalu dihina oleh teman sekelasku.

Mereka menghinaku dan tak menganggap diriku.. Seolah-olah aku tak ada, bahkan mereka tak pernah mengajakku berbicara ataupun mengobrol.

Aku begitu mengenaskan, bukan ?

Hngg..

Aku menghembuskan nafas dalam-dalam dan mencoba untuk menenangkan pikiranku.

Bernostalgia itu memang indah—menurutku. Namun, rasanya akan begitu perih jika mengingat kenangan buruk di masa lalu.

Tiba-tiba saja, aku jadi teringat pada Myungsoo. Ya, siapa lagi kalau bukan dia ?

Aku benci Myungsoo..

Dia merupakan orang yang telah membunuh sahabatku sendiri… Bae Suzy

Aku pernah menyatakan perasaanku pada dirinya, tapi ia malah menolakku mentah-mentah dan meninggalkanku begitu saja.

Cih, sok tampan sekali, bukan ?

Mungkin dia hanya malu jika harus pacaran denganku. Benarkah, itu ?

Ah, yasudahlah. Lupakan. Aku tak peduli

Kim Myungsoo, bayangkan betapa bejatnya dia. Memang, aku pernah suka padanya—tapi hanya sebatas tertarik, bukan jatuh cinta. Tapi rasa itu kemudian memudar ketika ia menolak diriku. Menolak perasaanku padanya.. Rasa benciku pada Myungsoo semakin menjadi-jadi saat aku memergokinya sedang menampar Jiyeon.

F l a s h b a c k

Saat itu ada pelajaran fisika, karena aku tak mengerjakan tugas, akhirnya aku dihukum. Aku disuruh piket berturut-turut selama sati minggu. Hukumanku bertambah ketika aku tak mendengarkan penjelasan tentang materi pelajaran.

Mirisnya, aku disuruh membersihkan toilet dari lantai 1 sampai lantai 4.

Huft, siapa yang mau mendapat hukuman se’sadis itu ? Bahkan, aku tak sanggup membayangkannya jika Sooman Songsaenim marah besar padaku.

Aku mulai membersihkan toilet satu per-satu. Mulai dari lantai 1, lantai 2, lantai 3, dan lantai 4. Aku begitu semangat sampai akhirnya merasa lelah sendiri.

Aku bersusah payah untuk naik tangga ke lantai 4. Yaa, menyusahkan memang. Mengapa sekolah ini tak memakai lift saja ? Kalau begitu aku tak perlu susah payah seperti ini, Huh..

Arrggghhh..

Bahkan, tenaga ku sudah terkuras habis hanya dengan hal menyusahkan seperti itu. Nafasku terengah-engah saat akan hendak berjalan menuju toilet.

Eomma.. Anakmu ini benar-benar lelah.. Haus.. Ngantuk..

Salah satu hal bodoh yang tak aku pikirkan sebelumnya.. Mengapa sedari tadi aku tak pergi ke UKS saja ? Dengan begitu aku tak perlu susah payah untuk membersihkan toilet.

Tunggu dulu..

Aku mulai merasa janggal saat keluar dari toilet. Rasanya ada suatu yang aneh—dan membuatku penasaran.

Ohh, tolonglah. Ini bukan tentang cerita horror seperti yang ada di kalangan sinetron atau negeri dongeng.

Hmm .. ?

Sejak kapan seorang Krystal Jung menjadi orang yang penakut ?

Haha.. itu terdengar lucu, kau tau ?

Tiba-tiba..

BRAKKK

Suara bantingan pintu terdengar begitu keras di telingaku. Bahkan, telingaku bisa tuli hanya dengan hal tak berguna itu.

Namun, tiba-tiba saja ada suara perempuan yang berteriak..

“Aaaahhh..”

Sepertinya, perempuan itu sedang dalam situasi yang darurat—mungkin.

Aku membuka pintu tadi. Suara itu berasal dari ruang OSIS, dan aku membuka pintu ruang OSIS yang memang sedang dalam keadaan tidak terkunci. Jadi, aku dapat melihatnya dengan leluasa.

Aku mengintip dari sela-sela pintu, dan terdapat seorang perempuan dan laki-laki.

Atau jangan-jangan.. Laki-laki itu ingin mem…Ah sudahlah, aku tak peduli.. Barangkali mereka ada urusan penting

Baru saja aku ingin meninggalkan ruangan itu, tapi perempuan tadi sepertinya sedang mengancam laki-laki itu. Lantas, aku menguping pembicaraan mereka.

“Dengarkanlah aku Kim Myungsoo, kau harus mempertanggung jawabkan janin yang ku kandugn ini ! Kau tak bisa meninggalkanku begitu saja, Myung !!” ucap perempuan itu sambil menahan isak tangisnya.

Tunggu dulu, sepertinya aku mengenal suara perempuan itu.. Seperti suara Jiyeon unnie — kakak kelasku yang berada 1 tingkat lebih tinggi dariku.

“Lalu, apa maksudnya tentang ‘janin’ itu ? Atau jangan-jangan Jiyeon unnie hamil dan mengandung anak dari Myungsoo ?”

Hah ?

Aku tercengang.. Aku pun sempat shock dan berusaha menyembunyikan rasa shock ku ini agar tidak diketahui oleh mereka.

Cih..Bejat sekali Myungsoo.

Sepertinya, aku salah karena pernah menyukai namja itu.

PLAKKK..

Sebuah tamparan yang begitu keras mengenai pipi Jiyeon.

Ternyata, Myungsoo menampar Jiyeon !

Lantas, aku menutup mataku menggunakan kedua tanganku..

Aku terlalu polos untuk melihat adegan itu …pliss jangan lebai 

Aku tak sengaja memecahkan vas bunga dekat ruang OSIS, aku beranjak sembunyi. Namun, Myungsoo menarik tanganku dan lekas mencekik leherku.

Sementara itu, Jiyeon berusaha menghentikkan Myungsoo.

“Sudahlah, Kim Myungsoo !! Jangan mencekik dia,, dia tak bersalah !!” Jiyeon berteriak histeris.

“Diamlah, Jiyeon !! Lebih baik kau pulang saja. Tinggalkan kami berdua !!” Myungsoo membentak Jiyeon.

Jiyeon merasa iba dengan diriku..

Namun ia begitu tak kuat menahan rasa sedihnya. Akhirnya ia memutuskan untuk pulang

Namun ia merasa begitu terancam akibat Myungsoo.. Sampai akhirnya, ia menggugurkan kandungan nya sendiri.

Oke, mari kembali ke topik pembicaraanku dengan Myungsoo.

“Kau ini..Bukankah kau Jung Soojung anak dari kelas 11 itu ? Cih.. sedang apa kau disini ? Menguping pembicaraanku dengan Jiyeon ? Bukankah begitu ?” Myungsoo menatapku dengan mata tajamnya sambil berbicara dengan nada yang datar.

“Ani..tidak, bukan begitu..”

“Aku hanya…”

“Hnggg…aku hanya…”

Seketika aku tercengang dan bingung harus menjawab apa.

Oh tidakk !!

Aku kehabisan kata-kata..

Arrgghhh…

Baiklah, aku berada dalam situasi yang gawat—sangat gawat.

Sementara itu, Myungsoo menatapku lekat-lekat sambil berusaha untuk membaca pikiranku saat ini.

Cih, ia pikir semudah itu untuk membaca pikiranku ?

“Hanya apa ?” Myungsoo melanjutkan pembicaraannya sambil memerhatikan gerak-gerik diriku.

Sial ! Ternyata dia dapat membaca pikiranku juga.. Kurasa kau sudah menang, Kim Myungsoo.

“Asal kau tau saja, Jika kau memberitahukan hal ini pada kepala sekolah, maka aku tak akan segan-segan membunuhmu !” Myungsoo mengancam diriku dan mempererat cekikkan nya itu pada leherku.

“Hmm ? Kau pikir kau siapa ? Seenaknya saja mengatur hidupku, cih.” Aku mengalihkan pandanganku terhadap vas bunga yang tak sengaja ku pecahkan tadi.

Myungsoo mulai lengah.

Aku manfaatkan kesempatan ini untuk memberitahukan ke kepala sekolah.

Eh.. sebentar dulu..

Bukannya sekarang sudah sore ? Mungkin saja kepala sekolah sudah pulang..

Hmm..

Namun, sepertinya Sooman songsaenim belum pulang. Biasanya kan ia pulang jam 6 sore.. Hihihi

Aku mengambil handphoneku yang berada di dalam saku celanaku.

Arrgghh…mengapa handphone ku tidak ada !! Oh tidak..handphone ku hilang..Isshh

Siapa yang mengambil handphone ku ? Atau jangan-jangan..

“Kau mencari ini ?” Myungsoo mengernyitkan dahi nya,  sambil memegang suatu benda..Begitu kecil—seperti handphone

Aku menyipitkan kedua mataku agar dapat melihatnya dengan jelas..

Rasanya aku tau benda itu milik siapa..

“Ya !! Itu handphone ku, berani sekali kau mengambil handphone ku,eoh ?” Aku menggertak Myungsoo yang sedang asyik memainkanhandphoneku.

Drrtt..

Drrttt..

Drrrttt..

Ponselku bergetar, itu tandanya ada orang yang sedang meneleponku..

“Arrggghh..Kim Myungsoo, cepat kembalikan handphone milikku !!” aku mulai marah dan kehilangan batas kesabaranku.

“Ho’oh, kau pikir aku akan semudah itu mengembalikkan handphone milikmu ? Tidak akan.” ucap Myungsoo datar.

Ckrekk..

Myungsoo menjatuhkan handphone ku !!

Handphone ku !! Handphone kesayanganku !! Bahkan itu hadiah ulangtahun yang diberikan eomma untukku..

“Ishh, kau ini benar-benar menyebalkan Kim Myungsoo. Pantas saja, semua perempuan dan mantan kekasihmu itu tak pernah merasa nyaman berada dekat dengan dirimu !!” Aku memberanikan diri untuk menampar wajah Myungsoo.

Sebenarnya wajah ia terlalu tampan untuk ditampar, tapi apa boleh buat—aku khilaf.

Ehh..Kenapa aku jadi merasa bersalah seperti ini ? Bukankah ia yang telah menjatuhkan handphoneku ? Ugghh..

Bahkan handphone ku rusak ..Hancur..dan terlihat rapuh..

Arrggghhh..

“Hanya itu yang kau lakukan ?”

“Mengapa kau hanya menampar wajahku ?”

“Ayo, tampar sekali lagi”

“Aku tak takut berhadapan dengan bocah sepertimu, soojung”

Myungsoo mengucapkan kata-kata itu dengan tenang—sangat tenang sampai-sampai aku tak dapat membaca pikirannya sejauh ini.

“Kau tau ? Kau ini sebenarnya cantik,soojungie. Namun sayang, wajahmu tak sesuai dengan sikapmu. Kau begitu naif” Myungsoo menatapku datar.

“Begitu pun denganmu, Kim Myungsoo. Wajahmu tampan, namun sayang hatimu busuk !! Kau pria yang bejat !! Sangat bejat !!” Aku mencoba untuk membela diriku sendiri di hadapannya.

“Oh ?” Myungsoo berkata padaku, lalu tersenyum kecut—seperti mengisyaratkan suatu hal.

“Kau tau, apa akibatnya jika kau melawan seorang Kim Myungsoo ?” Myungsoo menatapku dengan tajam—lebih tajam dibandingkan dengan pisau.

Aku benci tatapan itu..

Aku benci tatapan matanya !!

Aku benci !!

“Sebentar lagi kau akan mendapat hukumannya, soojung” Myungsoo terdiam dan mematung untuk beberapa saat.

—M I R R O R—

Berulang kali, Suzy berusaha menghubungi Soojung. Namun, sepertinya ponsel Soojung sedang tidak aktif, mungkin lowbat.

“Aisshh..Soojungie, jangan membuatku khawatir seperti ini..” Pikiran Suzy semakin kacau. Ia terlalu banyak memikirkan hal negatif yang terjadi pada Soojung.

Ia mulai khawatir dengan Soojung. Ditambah lagi, sekarang sudah jam 5 sore, dan ia belum pulang sedari tadi siang. Padahal hari ini teman-temannya pulang jam 10 pagi.

Akhirnya, Suzy memutuskan untuk mencari Soojung di sekolah. Siapa tahu, Soojung ada urusan / masalah di sana.

—M I R R O R—

BRAKK..

Tubuh Soojung terkurai lemas di lantai. Ditambah lagi, tubuhnya mengenai serpihan vas bunga yang sudah pecah.

Rasanya sakit..

Sakit sekali..

“Itu baru permulaan, Soojung. Masa kau sudah kalah ? Haha..” Myungsoo tertawa terbahak-bahak.

Kenali musuhmu sebelum berperang

-Anonymus

Tiba-tiba Suzy datang menemui Soojung. Ia berlari sekencang-kencangnya, menaikki anak tangga.. Satu per-satu.

Saat berada di lantai 4

Lantai paling akhir, dekat dengan ruang OSIS, yang disampingnya persis terdapat sebuah balkon.

Ia melihat tubuh Soojung yang terkurai lemas karena didorong oleh Myungsoo dan mengenai serpihan vas bunga..

Tangan Soojung terluka, ia mengeluarkan banyak darah..

“Soojungie !!” Suzy berteriak dari kejauhan.

Soojung mendengar suara Suzy. Ya, suara teriakkan Suzy..

Suzy..Akhirnya kau datang..Akhirnya kau datang ke sini untuk menemuiku..

“Myungsoo ? Sedang apa kau disini ?” Suzy melihat Myungsoo dengan bingung.

“…”

“Seharusnya aku yang bertanya padamu, Untuk apa kau datang ke sini ? Ini urusanku dan Soojung. Bukan urusanmu !” Myungsoo mengalihkan pandangannya ke arah balkon.

“Lalu..Mengapa Soojung terjatuh ? Mengapa ia mengeluarkan banyak darah seperti itu ?” Suzy masih saja ingin ikut campur.

“Atau jangan-jangan…”

“Kau mendorong Soojung sehingga ia terjatuh ?”

“Segitu bejatnya dirimu sehingga kau mendorong Soojung ? Bahkan ia tak mempunyai salah padamu,eoh” Suzy menampar Myungsoo dengan keras.

Myungsoo tak mempedulikan ucapan Suzy barusan, ia malah mencekik Suzy dan mengancamnya. “Diamlah, kau tak tahu apa-apa tentang masalah ini. Diam atau kubunuh kau !”

Myungsoo mendorong Suzy hingga ia hampir terjatuh dari atas balkon yang tinggi itu.

“Myungsoo !! Jangan coba-coba membunuh Suzy !! Ia satu-satunya sahabatku !! Ku mohon !!” Soojung menarik kaki Myungsoo.

Karena tenaga Soojung begitu kuat, Myungsoo terjatuh dan..

.

.

.

Myungsoo sengaja melepaskan tangannya pada Suzy !!

Akhirnya, Suzy terjatuh..

Mengeluarkan banyak darah..

Tewas dengan cara yang mengenaskan..

Di tangan seorang mafia seperti Kim Myungsoo.

“Kim Myungsoo !! Kau begitu gila !! Kau seperti iblis, Myungsoo !! Kau tega membunuh Suzy !!!” Soojung berteriak histeris sambil memukul serta menjambak rambut Myungsoo.

“…”

“Aku tak peduli..”

“Aku tak peduli dengan Suzy dan juga urusanmu”

Myungsoo menatap Soojung dengan tatapan dingin dan raut wajah tanpa sudut rasa bersalahnya.

Cih, dasar bajingan !

Begitu mudahnya ia mengatakan hal seperti itu..

Ia sungguh tak berprikemanusiaan !!

Lihat saja, aku akan melaporkannya pada polisi !!

Soojung menatap ke arah balkon, ia mendapati jasad Suzy yang terjatuh dari atas balkon..

“Tidakk !! Suzy !!!” Soojung berteriak sangat kencang.

Tuhan, mengapa aku kehilangan sahabatku sendiri dengan cara seperti ini ? 

F l a s h b a c k   E n d

—M I R R O R—

5 Years later. . .

“Tidakkk !! Tidak akann !! Suzy, kau tak boleh meninggalkanku !!” aku terbangun dari mimpiku.. Ternyata, aku masih saja dihantui oleh hal itu. Padahal, Myungsoo sudah dipenjara karena telah membunuh Suzy.

Ku dengar, ia akan dihukum mati..

Suzy..Kau pasti senang sekarang, Myungsoo sekarang sudah dipenjara..Kau patut senang akan hal ini, suzy..

Namun, malang sekali nasib mu..

Kalau saja kau tak pernah mengenal diriku.. Mungkin saja kau tak akan pernah mengalami hal seperti ini..

Ini terjadi terlalu cepat..

Aku merindukanmu sooji-ya.

“Soojungie, ada apa ?” Jessica unnie mengetuk pintu kamarku sambil menenangkan diriku.

“Kau masih saja teringat pada hal itu ?” Jessica unnie mengernyitkan dahi nya. Ia terlihat sangat cemas.

“Ya, bahkan masih terlihat jelas dalam mimpiku.. Unnie, aku sangat takut..” Aku menjadi ketakutan sendiri karena mimpi buruk itu..

Jessica unnie mengusap pelan rambutku. “Sudahlah, lupakan saja. Lagi pula, kejadian itu sudah terjadi 5 tahun yang lalu. Sekarang, kau harus membuka lembaran hidup yang baru, soojungie.”

Aku mengangguk pelan.

Jessica unnie beranjak keluar dari kamarku. Sementara itu, aku memandangi sebuah box hitam yang berisi sebuah cermin—pemberian dari Suzy sebagai hadiah ulang tahunku waktu itu.

Aku mengeluarkan cermin itu dari dalam box hitam. Aku mulai bernostalgia..Kenangan yang begitu indah..

Sungguh, aku sangat rindu pada Suzy.

“Suzy sahabatku, bagaimana kabarmu di sana ? Apakah kau sudah hidup tenang..” aku mendengus pelan sambil memeluk cermin kecil itu.

F l a s h b a ck

Suasana kelas masih sepi, meskipun hari ini Soojung berulang tahun. Ia berjalan gontai menuruni anak tangga ke arah perpustakaan.

Hari ini belum ada satu pun orang yang mengucapkan ulang tahun padanya. Sementara itu.. Jessica ? Sedari kemarin ia belum pulang.

Soojung mendengus pelan. “Hufft,”

Ia berjalan ke arah perpustakaan sambil memainkan ujung rambutnya.

Saat berada di koridor depan perpustakaan, tiba-tiba Suzy mengagetkan dirinya.

“Kyaaa…Rupanya kau disini,kkk..”

“Saengil Cukhae Hamnida Soojungie !!” Suzy memeluk Soojung, lalu memberikan sebuah box hitam berisi cermin kecil.

Box hitam itu tidak terlalu spesial memang, namun itu merupakan hal yang berharga dan bernilai sangat besar bagi Soojung.

“Thank you so much, Sooji-ya!! You’re my best friend” Soojung memeluk Suzy dengan senang

F l a s h b a c k  E n d

Oh, betapa bahagia nya aku hari itu..

Suzy memberikanku sebuah hadiah..

Cermin..

Cermin ini..

Aku memegang cermin itu dengan hati-hati, berharap agar cermin itu tidak rapuh dan tetap terjaga.

Aku menemukan sebuah kertas berwarna coklat muda..Disitu tertulis,

크리스탈의 경우,
언젠가 어쩌면 내가이 세상에서가 없었다 ..
당신이 아직도 날 알고 심지어 날 그리워 희망 ..
그것은 너 자신을위한 선물이다 ..
나는 당신을위한 나의 친구가 특별한 선물을 줄 ..
이 소설을 읽을 때 당신은 깨달을 수있다
그리고 어쩌면, 나는이 세상에서가 없었다 ..
크리스탈, 슬퍼하지 마세요 ..
나는 항상 당신의 작은 마음에 남아 있습니다.

♡ 배수지

Untuk Soojung,
Suatu saat nanti mungkin aku sudah tak ada di dunia ini..
Aku harap kau masih mengenalku atau bahkan merindukanku..
Ini hadiah untuk dirimu..
Hadiah spesial yang kuberikan untukmu, sahabatku..
Ketika kau membaca ini mungkin kau baru menyadarinya
Dan mungkin, aku sudah tak ada di dunia ini..
Jangan bersedih, Soojung..
Aku akan selalu tetap berada dalam hati kecil mu.

♡ Bae Suzy

FIN

Hai readers tercinta !!

Aku mohon review kalian untuk FF ini ya,

Hemm..Sorry kalo alur cerita nya agak ga jelas /?

Sorry juga kalo dalam FF ini aku make Cast Myungsoo sebagai tokoh antagonis nya,

karena kalo ada Myungsoo pasti aku selalu nge’feel buat bikin ff /lah

Jangan lupa RCL ya ..thanks :)

One response to “Mirror

Leave a comment